Proses yang seperti ini kadang-kadang akan memakan waktu antara 2 hingga 3 bulan untuk berjalannya proses mabung hingga simpulan secara keseluruhan.
Apabila lebih dari periode itu, memiliki arti anda mesti melaksanakan teknik cepat untuk merontokan bulu murai batu yang macet mabung.
Biasanya untuk proses mabung hingga tepat dengan maksimal akan memakan waktu kurang lebihnya 3 bulan. Yang tentu saja untuk proses mabung ini sungguh menghipnotis pada penampilan burung murai batu. Terlebih lagi bila burung peliharaan anda merupakan jenis burung lomba yang tekun berkicau dan gacor.
Berdasarkan pengalaman para pemilik burung murai kerikil, pada lazimnya pada dikala proses mabung, suara burung menjadi menyusut tak segacor pada dikala sebelum mengalami mabung.
Sebelum anda mengenali lebih dalam tentang teknik cepat untuk merontokkan bulu murai watu, ada sejumlah hal yang menimbulkan burung itu gagal dalam proses mabung.
Rekomendasi:
Jenis Pakan Murai Batu Agar Cepat Gacor Dan Ngeplong
Ketika burung berada pada periode mabung, burung murai watu kebanyakan dalam bulunya terdapat banyak kutu. Jika kutu itu tidak dihilangkan, maka akan terjadi penghambatan dalam proses mabungnya.
Penjemuran secara berlebihan juga bisa memunculkan burung murai watu menjadi gagal mabung. Jadi usahakanlah pada saat mengalami periode mabung, penjemuran tidak dijalankan seperti biasanya.
Mеngаtаѕі Burung Murаі Bаtu Mасеt Mаbung
Banyak bulu murai watu yang merepotkan rontok disebabkan karena yakni stres dan duduk perkara-dilema yang lain.Apabila burung murai watu peliharaan anda mengalami sukar untuk mabung, maka usahakanlah anda secepatnya melaksanakan teknik dan cara cepat untuk merontokan bulu murai kerikil supaya mampu mabung atau ganti bulu dengan yang baru.
Beberapa teknik yang bisa anda kerjakan ialah,
Mеnggunаkаn Kulіt Jеruk
Cara cepat untuk merontokan bulu burung murai watu dapat dilakukan dengan cara memasukan beberapa kulit jeruk ke dasar sangkar. Kemudian, sangkar burung murai kerikil bisa anda full krodong.
Setelah itu, tempatkanlah burung murai watu pada lokasi yang tenang dan jauh dari kegaduhan dan bunyi burung yang lain pada ketika proses terapi kulit jeruk.
Tujuannya ialah supaya burung bisa lebih konsentrasi serta siap membantu mempercepat merontokan bulunya sendiri.
Burung Murai kerikil yang bakalan pun sering terjadi GAGAL mabung disebabkan alasannya stres dan imbas pergeseran lingkungan dan juga pakan.
Burung murai kerikil muda hutan yang mengalami gagal mabung bisa jadi disebabkan karena yakni pengkondisiannya yang kurang baik seperti full krodong pada dikala murai mulai rontok bulu. Atau bisa disebabkan karena mengurangi pakan EF mudah-mudahan burung murai kerikil tidak sering mengeluarkan bunyi kicauanya.
Selain itu, penyebab burung Gagal mabung alasannya yakni sering dilombakan pada sewaktu mengalami abad mabung.
Itu semua ialah salah satu penyebab murai kerikil tidak berhasil dalam abad mabungnya. Sebab, kalau burung murai kerikil di paksa untuk mengikuti kontes dikala sedang rontok bulu, maka akan menimbulkan proses mabungnya menjadi terhambat.
Di samping hal itu, penempatan burung murai watu yang kurang pas sewaktu sedang mengalami mabung telah terlihat , usahakanlah menempatkan burung murai watu di dalam ruangan yang lembab dan tidak panas. Tujuannya agar pori-pori dari burung murai kerikil bisa cepat terbuka hingga bulu-bulu tuanya berjatuhan tanpa harus di paksa.
Mеrоntоkаn Bulu dеngаn Mаndі Sаunа
Cara cepat untuk merontokan bulu burung murai watu juga bisa dilakukan dengan cara mandi sauna.
Mandi sauna pada lazimnya untuk menimbulkan burung cepat ngeplong. Di samping hal itu, mandi sauna juga di yakin cukup efektif untuk merontokan bulu yang ada pada burung murai watu yang merepotkan rontok.
Caranya Yaitu dilakukan dengan panas matahari yang masuk lewat krodong sangkar, dengan begitu maka akan memunculkan ruangan di dalam sangkar menjadi kedap panas dengan sedikit udara akan membuat pori-pori pada burung murai watu melebar. Dengan demikian, untuk cara cepat merontokan bulu murai ini banyak dipraktekkan oleh pemelihara burung murai kerikil.